SEJARAH GEMPA DI LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN 1994
LampungBaratpride - Gempa bumi adalah salah satu kategori bencana alam, pelepasan energi alam yang secara tiba-tiba menciptakan gelombang seistemik yang mengakibatkan getaran-getaran di permukaan bumi. Biasanya pergeseran lempeng bumi menjadi penyebab terjadinya gempa bumi. Seismometer merupakan alat pengukur dari gempa bumi.
Sehingga apabila getaran baru saja terjadi, maka kekuatan gempa terkini bisa langsung diperkirakan, meskipun baru terjadi gempa 2 menit yang lalu. Skala umum terjadi nya gempa di seluruh dunia biasa disebut dengan moment magnitudo, sedangkan skala yang dilaporkan oleh observatium seismologi nasional disebut dengan skala richter yang skala besarnya diukur lokal 5 magnitude.
Gempa bumi merupakan bencana alam yang sangat menakutkan, sebab kerusakan yang diciptakan oleh kekuatan getaran yang besar, tidak hanya merugikan dari sisi materi, namun juga bisa menyebabkan korban jiwa yang biasanya disebabkan oleh tertimpa reruntuhan bangunan, bahkan gempa yang memiliki kekuatan yang besar bisa memicu terjadinya gelombang tsunami.
Gempa bumi dengan kekuatan dahsyat sudah pernah terjadi di beberapa tempat di bumi Nusantara yang mengakibatkan banyak menelan korban jiwa dan kerugian materi yang tak terhitung jumlah nya, baik itu gempa yang timbul akibat aktifitas gunung berapi (vulkanik) ataupun akibat dari pergeseran lempeng bumi (tektonik).
SEJARAH GEMPA BUMI DI LIWA LAMPUNG BARAT
ilustrasi : gempa bumi Lampung Barat 1994 |
Setiap wilayah yang ada di Indonesia pernah mengalami bencana gempa bumi, salah satu nya di wilayah Lampung Barat. Masih erat dalam ingatan, bencana yang terjadi pada 15 februari 1994 ini pernah mengguncang daerah Liwa, Lampung Barat. Banyak bangunan yang hancur serta para warga tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Banyak para penduduk yang kehilangan anggota keluarga dan hartanya, menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) gempa yang berkekuatan 6,5 skala richter dan berpusat pada Sesar Semangko Samudera Hindia ini telah mengakibatkan tak kurang dari 196 jiwa meninggal dunia dan lebih dari 2000 orang korban luka dari beberapa desa dan kecamatan yang ada di Lampung Barat, juga berdasarkan informasi lebih dari 75 ribu penduduk kehilangan tempat tinggal.
Sampai saat ini masih banyak saksi hidup yang mereka telah menyaksikan betapa dahsyat nya kekuatan gempa saat itu, baik itu orang tua, kakak, adik, atau mungkin anda sendiri menyaksikan musibah kala itu, kondisi yang sangat menyulitkan yang dimana bantuan sangat diharapkan, pasar-pasar, pihak-pihak perbankan seperti bank Lampung ikut merasakan dampak bencana ini, saat itu belum ada minimarket seperti Hypermart, Alfamart, Indomaret, di Lampung Barat.
Kondisi dimana kesedihan, kesulitan, dan kebingungan bercampur menjadi satu yang dialami oleh seluruh penduduk yang terdampak bencana. Bagaimana tidak, selain menderita luka fisik seperti patah tulang, mereka juga harus menerima kenyataan telah ditinggal oleh keluarganya yang meninggal dunia berikut juga kehilangan harta benda nya.
Nyaris seluruh bangunan yang ada ikut hancur, termasuk kantor bupati Lampung Barat serta jaringan listrik yang ada pun putus total. Bencana ini benar-benar melumpuhkan Liwa hingga beberapa minggu ke depannya, sementara itu orang yang masih selamat walaupun dengan cedera yang serius, sibuk mencari anggota keluarga nya yang hilang.
Berdasarkan informasi dari saksi hidup bencana gempa yang terjadi di Lampung Barat, Korban-korban yang telah ditemukan meninggal dunia akibat dari bencana ini dimakam kan secara masal karena akibat peristiwa itu masyarakat tak bisa berbuat apa-apa,dan atas persetujuan dari keluarga korban maka pihak pemerintah mengambil langkah inisiatif untuk melakukan penguburan korban secara masal.
Sebelum proses pemakaman dilakukan, para korban jiwa dimandikan secara masal terlebih dahulu oleh para petugas yang ditunjuk, dan lokasi pemandian nya waktu itu berada di taman yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari monumen gempa Liwa, taman Ham Tebiu menjadi lokasi tempat dimandikan dan dikafani nya para korban gempa, berbeda dengan sekarang taman Ham Tebiu telah ditata rapi nan indah sehingga sudah banyak pengunjung yang mendatangi nya untuk berwisata.